Friday 12 December 2014

Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri



 oleh: Muhammad Ali Akbar
Jurusan: Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas: Adab dan Budaya Islam UIN Raden Fatah Palemabang


PENDAHULUAN

          Setiap bahan pustaka perlu ditemukan kembali hal ini karena ingin mendapatkan bahan pustakanya atau sekedar informasi yang terkandung di dalamnya, begitupun untuk terbitan beseri orang yang ingin mendapatkan informasi yang brkaitan dengan terbitan berseri itu seperti jurnal, majalah, surat kabar dan jenis terbitan lainnya maka perlu menggunakan sarana terbitan berseri.
Sarana terbitan berseri sedikit sama seperti temu kembali bahan pustaka yang bukan terbitan berseri misalnya menggunakan OPAC yang biasa digunakan untuk menelusuri buku-buku atau terbitan yang bukan berseri/ berkala tapi OPAC juga dapat digunakan dalam sarana temu kembali terbitan berseri. Bukan hanya OPAC sarana terbitan berseri banyak sekali namun yang kita bahan yaitu sarana terbitan bereri seperti: Katalog buku, katalog majalah, indeks majalah atau monograf, dan bibliografi atau juaga langsung menuju ke Rak. Oleh karena itu kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri ?
2.      Apasaja Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri?
3.      Bagaimana Penggunaan Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri?







SARANA
TEMU KEMBALI TERBITAN BERSERI

A.    Pengertian Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri
       Sarana yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media. Sedangkan “temu” yaitu: sua; atau jumpa. Dan “kembali” yaitu balik ke tempat atau ke keadaan semula.[1]
Kemudian Terbitan berseri atau terbitan berkala adalah terbitan (publikasi) yang memilki waktu/kala terbit tertentu, dengan jarak penerbitan yang yang tetap dan terbit terus menerus tanpa batas waktu tertentu. Terbitan berseri/berkala ini dapat berupa majalah, jurnal, surat kabar, buletin dan lain sebagainya, yang biasanya diterbitkan dengan nomor yang berurutan, terus menerus dan waktu/kala terbit tertentu seperti harian, mingguan, dua mingguan, bulanan, tiga bulanan, tengah tahunan dan sebagainya. Sebagai sebuah sumber informasi, terbitan berseri memuat berbagai macam informasi ilmiah yang menggambarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam sebuah terbitan berseri berisi tulisan dengan informasi yang orisinil yang belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun atau pubikasi lain.[2]
Dari pengertian diatas bahwa terbitan berseri mempunyai alat untuk menemukan terbitan itu lagi untuk digunakan atau sekedar mencari informasinya dan berikut mengenai sarana temu kembali terbitan berseri.
       Pada dasarnya hampir sama sarana temu kembali terbitan berseri dengan terbitan lainnya seperti buku-buku yang membedakannya ada sarana yang khusus untuk terbitan berseri dan saranya juga dapat menggunakan temu kembali seperti halnya buku-buku yang bukan terbitan berseri.
B.     Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri
       perpustakaan yang baik akan menyediakan sarana temu kembali yang lengkap untuk semua jenis koleksinya. Sarana temu kembali yang lazim digunakan pengguna antara lain adalah sebagai beriut[3]:
1.      Katalog Buku
Katalog buku harus bisa ditelusuri dari berbagai titik akses, yaitu dari nama pengarang, judul, maupun subyek.
2.      Katalog Majalah
Katalog majalah penting diadakan untuk menunjukan judul-judul majalah yang dimiliki perpustakaan. Selain itu diperlukan juga informasi mengenai volume, nomor, dan tahun terbitnya agar pengguna dapat memastikan apakah ia akan mengunakan koleksi majalah perpustakaan tersebut atau harus mencari di perpustakaan lain yang yang memiliki volume atau nomor yang dibutuhkan.
3.      Indeks Artikel Majalah dan Monograf Analitik
Biasanya memuat judul-judul artikel yang dikutif dari majalah dan buku semacam prosiding, risalah, ada yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi, atau ringkasan karya tulis.
4.      Bibliografi
Bibliografi yang memuat judul-judul terbitan suatu negara biasanya diterbitkan oleh perpustakaan nasional, contoh : Bibliografi Nasional Indonesia. Bibliografi yang disusun menurut cakupan subyek/komoditas disebut bibliografi khusus, contoh : bibliografi udang galah, bibliografi kedelai dsb. [4]
Hal yang senada yang terdapat pada Artikel Nerissya,[5] Sarana temu kembali yang lazim digunakan pengguna antara lain :
      1. Katalog Buku
Harus bisa ditelusur dari berbagai titik akses yaitu dari nama pengarang, judul maupun subjek
2.    Katalog majalah
Untuk mengetahui volume, nomor dan tahun terbitnya
      3. Indeks Artikel majalah dan monograf analitik
Indeks biasanya memuat judul”artikel yang dikutip dari majalah dan buku semacam prosiding
      4. Bibliografi
Disusun berdasarkan subjek atau juga memuat judul-judul terbitan dari suatu negara.
          Menurut Sholihin,[6] pada modulnya mengatakan sarana temu kembali sebagai berikut:
Sarana temu kembali yang lazim digunakan :
1. Katalog Buku
Harus bisa ditelusur dari beberapa titik akses, yaitu dari nama pengarang, judul,
maupun subyek.
2. Katalog Majalah
Untuk menunjukkan judul-judul majalah, volume, nomor dan tahun terbitnya agar
pengguna tahu koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.
3. Indeks Artikel Majalah dan Monograf Analitik
Biasanya memuat judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku semacam
prosiding, risalah. Ada yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi, atau ringkasan karya tulis.
4. Bibliografi (berfungsi sebagai catalog atau indeks)
Bibliografi yang memuat judul-judul terbitan suatu negara biasanya diterbitkan oleh perpustakaan nasional, contoh : Bibliografi Nasional Indonesia. Bibliografi yang disusun menurut cakupan subyek/komoditas disebut bibliografi khusus, contoh : bibliografi udang galah, bibliografi kedelai dsb.
Dari beberapa sarana terbitan berseri di atas pada dasarnya terbitan berseri dapat ditemukan dengan berbagai cara, misalnya dengan Katalog Buku, Katalog Majalah, Indeks Artikel Majalah / Monograf Analitik, Bibliografi atau bisa langsung ke- rak terbitan berseri. Mengenai cara penemuannya berikut penjelasannya.

C.    Penggunaan Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri
Berikut cara menggunakan sarana temu kembali terbitan berseri: 
1.      Katalog Buku
Pada katalog buku ini seperti biasa misalnya ketika kita ingin mencari buku-buku pada umumnya. Contohnya: Katalog Buku Yayasan Obor Indonesi, dan Katalog Kelompok Penerbit Ombak.
2.      Katalog Majalah
Katalog majalah dapat digunakan dalam bentuk kartu tercetak atau dalam bentuk elektronik (OPAC). Berikut penggunaannya:
a.       Katalog majalah dalam bentuk kartu terdiri dari jajaran katalog judul, dan jajaran katalog subyek.





b.      OPAC
Penggunaan OPAC pada dasarnya sama seperti penelusuran buku namun dalam OPAC sudah tersedia imdeks majalah/ jurnal dan lain-lain. Berikut contoh penggunaan OPAC dari Universita Indonesia.[7]
1.      Telusuri alamat http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/ maka akan tampil OPAC lalu klik katalog perpustakaannya dan muncul seperti dibawah ini, kemudian untuk mencari artikel/ jurnal kita dapat mengklik “indeks artikel majalah” pada bagian kanan bawahnya.
2.      Setelah mengklik indeks artikel majalah atau jurnal maka akan tampil seperti berikut:
Lalu kita tinggal pilih majalah/ jurnal yang ingin dilihat, misalnya kita kelik “Desain dan standar perpustakaan digital” maka akan tampil deskripsinya berikut:
Di atas terdapat deskripsi mengenai desain dan standar perpustakaan digital, sayangnya deskripsi ini tidak bisa menampilkan isinya hanya sekedar deskripsi saja. Kalau ingin mencari terbitan berseri lagi tinggal ulang cara tersebut. Berikut penjelasan tentang artikel majalah/ monograf dan jurnalnya.

3.      Indeks Artikel Majalah / Monograf Analitik
Sebelumnya sudah dibahas mengenai indek artikel majalah dan majalah ini dapat ditelusuri menggunakan OPAC seperti pada halaman sebelumnya. Berikut sedikit penjelasan Menurut Rahayuningsi,[8] tidak menggunakan istilah monograf tapi penelusuran indeks artikel jurnal dan majalah yang dapat ditelusuri dengan cara: 1. Nama atau judul jurnal atau majalah, 2. Tahun terbit, 3. Judul artikel, 4. Pengarang/ penulis artikel, dan 5. Subyek. menurut Pawit M. Yusup,[9] Indeks majalah disini adalah indeks yang menunjukan kepada artikel-artikel yang terdapat di majalah, baik yang umum, dalam arti meliputi banyak majalah dalam cakupan bidang subyek yang luas pula, maupun bidang subyek yang terbatas namun meliputi banyak sumber secara luas. Disamping itu terdapat pula indeks subyek, misalnya: Applied Science and Technolcgy index dan Index Medicus. Jenis indeks ini banyak tersedia di perpustakaan-perpustakaan khusus dan juga sebagai perpustakaan perguruan tinggi. Kemudian indeks majalah yang umum dan yang khusus sebagai berkut:
1.      Index Medicus; Including bibliography of medical review.
Nasional Library of medicine, vol. 26, numb. 6, june 1985, Washinton; U.S. Departemen of Health, Education and Walfare, Public Health Service, 1960 to date. Index Medicus berisi artikel jurnal tentang kesehatan dari seluruh duni. Dan untuk Indonesia dinamakan Index Medicus Indonesia yang diterbitkan oleh perpustakaan dan informasi penelitian Balitbang Kesehatan RI, memuat data bibliografi artikel bidang kesehatan.[10]
Entri-entri dalam Indeks Medicus disusun berdasarkan urutan abjad subyek dan pengarang sehingga dapat memudahkan penelusuran informasi yang sesuai dengan kepentingan penggunanya.


Contoh entri dalam Indeks Medicus sebagai berikut:
Therapy.
Air embolization during autotransfution for abdominal trauma. Breton P. At al. J. Trauma 1985 feb.; 25(2):165-6.

Breton P, Reiness HD, Sade RM Air embilization during autotransfution for abdominal trauma. Breton P. At al. J. Trauma 1985 feb.; 25(2):165
       Dari contoh kedua bentuk entri di atas, yang berbeda hanyalah tajuknya saja, yaitu yang pertama tajuk subyek sedangkan yang kedua tajuk pengarang. Dibelakangnya disusul dengan judul artikel, nama majalah, dan keterangan tempat pada majalah yang bersangkutan.
2.      Daftar karangan Iptek (ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dengan subyek Fisika, 1 Juli 1985- 31 Maret 1986. Bandung: Perpustakaan sentral LIPI, 1986.
       Namun bukan menggunakan kata indeks, namun tetap berfungsi sebagai indeks karena berisi toik-topik informasi atau judul-judul tulisan yang berada di majalah-majalah dan karya-karya lainnya yang ditunjuk. Susunan berdasarkan urutan abjad subyek, kemudian disusul dengan urutan abjad judul.
Contoh entrinya adalah sebagai berikut:

Canadian Juornal of Physical. Vol. 63 no. 7 thn. 1985. An examination of radioaural aspect sensitivity: Moorcroft, D.R. hal. 1005-1012.

       Pada terbitan berkala memerlukan penilaian tulisan yang disebut Indeks Sitasi, yaitu sebagai sarana kajian dan penilaian tulisan pada jurnal dan terbitan berkala lain yang didasarkan pada hubungan satu tulisan dengan tulisan lainnya yang berdasar sistem kutipan atau sitiran.




Contohnya:
RAIS, Amien INOVASI 98 3 151
DARBAN, Adaby Berkala Pascasarjana UGM 98 7 17
ABDULLAH, Amin Al Jami’ah 98 11 18
MUALIM, Amir Muhibah 98 12 38

       Indeks sitiran tersebut berarti bahwa karya tuis Amien Rais yang dimuat dalam terbitan ilmiah INOVASI volume III tahun 1998 halaman 151 telah disitir tiga kali yakni oleh Adabi Darban, Amin Abdullah, dan Amir Mualim.  Sitiran pertama dimuat dalam jurnal Berkala Pascasarjana UGM volume VII mulai halaman 17, sitiran kedua oleh Amin Abdullah yang dimuat dalam majalah Al Jami’ah volume XI tahun 1998 halaman 18, kemudian Amir Mualim menyitir tulisan Amien Rais itu dalam karya tulisanya yang dimuat majalh Muhibah volume XII tahun 1998 mulai halaman 38.[11]
4.      Bibliografi
Bibliografi dapat membantu Anda dalam memperluaskan pencarian literatur. Artinya, bila Anda mencari literatur tentang suatu topik/ subyek tertentu pada sebuah perpustakaan dan Anda merasa literatur yang diproleh belum memenuhi kebutuhan Anda, maka Anda bisa menggunakan bibliografi yang mendaftar dokumen/ literatur tidak dibatasi pada kepemilikan satu perpustakaan, tapi data bibliografis terbit diperoleh dari banyak perpustakaan dokumen, pusat informasi, instansi pemerintah/ swasta yang mengeluarkan dokumen tersebut, yang penting bibliografi itu, Anda bisa mencarinya ke perpustakaan tersebut atau kepada pihak yang mengeluarkan (bila tidak diterbitkan) dokumen itu. Contohnya: Bibliografi Nasional Indonesia.  Bibliografi ini diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI, mendaftar semua buku yang diterbitkan di Indonesia yang diserahkan oleh para penerbit kepada Perpustakaan Nasional RI sebagai pihak yang ditujuk untuk mengelola terbitan sebagai hasil Undang-undang Wajib simpan Karya Tulis. Dengan mengetahui bibliografi ini Anda akan mengetahui buku-buku yang telah diterbitkan di seluruh indonesia.[12]
5.      Langsung ke- rak terbitan berseri
Disini maksudnya pengguna tidak lagi menggunakan sarana temu kembali yang ke-1- 4 tersebut melainkan langsung menuju ke terbitan berseri yang ingin dicari, cara ini tentunya harus mengetahui ruangan terbitan berseri berada maka jika belum mengetahui ruangannya alangkah baiknya bertanya agar cepat menemukan terbitan berseri yang ingin dicari.
















KESIMPULAN

Sarana temu kembali juga sangat diperlukan dalam terbitan berseri mengingat banyaknya orang yang ingin menemukan informasi seperti majalah, jurnal, surat kabar dll. Tentunya menemukan terbitan berseri ini memerlukan yang namanya sarana temu kembali terbitan berseri. Sarana temu kembali terbitan berseri sebagai beikut:
1. Katalog Buku
Harus bisa ditelusur dari beberapa titik akses, yaitu dari nama pengarang, judul,
maupun subyek.
2. Katalog Majalah
Untuk menunjukkan judul-judul majalah, volume, nomor dan tahun terbitnya agar
pengguna tahu koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.
3. Indeks Artikel Majalah dan Monograf Analitik
Biasanya memuat judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku semacam
prosiding, risalah. Ada yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi, atau ringkasan karya tulis.
4. Bibliografi (berfungsi sebagai catalog atau indeks)
Bibliografi yang memuat judul-judul terbitan suatu negara biasanya diterbitkan oleh perpustakaan nasional, contoh : Bibliografi Nasional Indonesia.
Sarana temu kembali tersebut dapat digunakan baik secara manual atau dengan cara internet, data base, atau OPAC. Demikian makalah kami semoga bermanfaat.




DAFTAR PUSTAKA

Hartinah, Sri. 2012. Penelusuran Literatur. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Juni Putri Utami, Pengelolaan Terbitan Berseri Universitas Andalas,
Kenretno,  Pengelolaan Terbitan Berseri Di Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi Primer Pendukung Kegiatan Keilmiahan
Lasa H S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media. 2005.
Nerissya. TB Diareku. dipost 03-05-2013.
Rahayuningsi, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saleh, Abdul Rahman. 2009. Pengantar Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Sholihin. Modul 4 TB Sarana Temu kembali Terbitan Berseri.

http://sholihin.staff.uns.ac.id/files/2011/03/modul-4.pdf, diakses 7-11-2013.

Yulia, Yuyu. dkk. 2011. Pengelolaan Terbitan Berseri. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yusup, Pawit M. 2001. Pengantar Aplikasi Teori Ilmu Sosial Komunikasi Untuk Perpustakaan dan Informasi. Universitas Padjadjaran.

PERTANYAAN  AUDIENCE

Makalah ini telah diperbaiki berdasarkan catatan, yaitu: Perbaiki sesuai pertanyaan dari audience, dan dijilid dan kumpul. Berikut pertanyaan audience:
1.      Rati Mandasari
Tolong jelaskan kembali apa itu indeks medicus dan jelaskan contohnya?
Jawabannya sudah ada pada halaman 9 & 10 sebelum makalah ini diperbaiki jawabannya sudah ada pada halaman tersebut.
2.      Rinawati
Jelaskan indeks artikel ilmiah dan bagaimana menggunakannya dengan OPAC?
jawabannya: Sebelum makalah ini diperbaiki indeks artikel dan OPAC tersebut suda ada, hanya saja Rinawati mengomentari bahwa secara penjelasan langsung dari pemakalah sudah paham, tetapi alngkah baiknya diperjelas. Pemakalah memperbaiki OPAC tersebut dengan memberikan tanda panah Dan memperbesar ukuran gambar OPAC.
3.      Yusni Vebriani
Jika anda seorang pustakawan bagaimana anda melayani pemakai terbitan berseri yang ingin mengetahui terbitan berseri yang membahas ilmu perpustakaan dan apa yang anda lakukan?
Jawabannya: pemakalah menjelaskan dengan cara pendekatan langsung kepada pemakai itu, menjawab sesuai sarana temu kembali yang ada seperti majalah buku, indeks artikel majalah, atau OPAC dan mempersilahkan angsung ke rak. Penjelasannya sudah ada pada makalah ini, dan sebenarnya pertanyaan Yusni tidak relevan untuk ditanyakan pada makalah ini karena ada kelompok lain yang membahas makalah pelayanan terbitan berseri.


[2]  Kenretno,  Pengelolaan Terbitan Berseri Di Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi Primer Pendukung Kegiatan Keilmiahan

[3]Juni Putri Utami, Pengelolaan Terbitan Berseri Universitas Andalas,


[4] Yuyu Yulia, Pengelolaan Terbitan Berseri, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011) h. 4.1
[5]Nerissya, TB Diareku, dipost 03-05-2013,

[6]Sholihin, Modul 4 TB Sarana Temu kembali Terbitan Berseri, http://sholihin.staff.uns.ac.id/files/2011/03/modul-4.pdf, diakses 7-11-2013.


[7]OPAC, Universitas Indoneia, http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/ di akses 11-11-2013

[8] F. Rahayuningsi, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2007), h. 121.
[9] Pawit M. Yusup, Pengantar Aplikasi Teori Ilmu Sosial Komunikasi Untuk Perpustakaan dan Informasi, Universitas Padjadjaran, 2001, h.  377.
[10] Sri Hartinah, Penelusuran Literatur, (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012), h. 3.21
[11]  Lasa H S, Manajemen Perpustakaan, (Yogyakarta: Gama Media, 2005), h. 331
[12] Abdul Rahman Saleh, Pengantar Perpustakaan, (Jakarta: Sagung Seto, 2009), h. 99-100.

No comments:

Post a Comment