oleh: Muhammad Ali Akbar
Jurusan: Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas: Adab dan Budaya Islam UIN Raden Fatah Palemabang
PENDAHULUAN
Setiap bahan
pustaka perlu ditemukan kembali hal ini karena ingin mendapatkan bahan
pustakanya atau sekedar informasi yang terkandung di dalamnya, begitupun untuk
terbitan beseri orang yang ingin mendapatkan informasi yang brkaitan dengan
terbitan berseri itu seperti jurnal, majalah, surat kabar dan jenis terbitan
lainnya maka perlu menggunakan sarana terbitan berseri.
Sarana terbitan
berseri sedikit sama seperti temu kembali bahan pustaka yang bukan terbitan
berseri misalnya menggunakan OPAC yang biasa digunakan untuk menelusuri
buku-buku atau terbitan yang bukan berseri/ berkala tapi OPAC juga dapat
digunakan dalam sarana temu kembali terbitan berseri. Bukan hanya OPAC sarana
terbitan berseri banyak sekali namun yang kita bahan yaitu sarana terbitan bereri
seperti: Katalog buku, katalog majalah, indeks majalah atau monograf, dan
bibliografi atau juaga langsung menuju ke Rak. Oleh karena itu kami merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah Sarana Temu Kembali Terbitan
Berseri ?
2. Apasaja Sarana Temu Kembali Terbitan
Berseri?
3. Bagaimana Penggunaan Sarana Temu Kembali
Terbitan Berseri?
SARANA
TEMU KEMBALI TERBITAN
BERSERI
A.
Pengertian Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri
Sarana yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai dalam mencapai
maksud atau tujuan; alat; media. Sedangkan “temu” yaitu:
sua; atau jumpa. Dan “kembali” yaitu
balik ke tempat atau ke keadaan semula.[1]
Kemudian Terbitan berseri atau terbitan berkala
adalah terbitan (publikasi) yang memilki waktu/kala terbit tertentu, dengan
jarak penerbitan yang yang tetap dan terbit terus menerus tanpa batas waktu
tertentu. Terbitan berseri/berkala ini dapat berupa majalah, jurnal, surat
kabar, buletin dan lain sebagainya, yang biasanya diterbitkan dengan nomor yang
berurutan, terus menerus dan waktu/kala terbit tertentu seperti harian,
mingguan, dua mingguan, bulanan, tiga bulanan, tengah tahunan dan sebagainya.
Sebagai sebuah sumber informasi, terbitan berseri memuat berbagai macam
informasi ilmiah yang menggambarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam sebuah terbitan berseri berisi tulisan dengan informasi yang
orisinil yang belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun atau pubikasi lain.[2]
Dari pengertian diatas bahwa terbitan berseri mempunyai alat untuk
menemukan terbitan itu lagi untuk digunakan atau sekedar mencari informasinya
dan berikut mengenai sarana
temu kembali terbitan berseri.
Pada dasarnya hampir sama sarana temu
kembali terbitan berseri dengan terbitan lainnya seperti buku-buku yang
membedakannya ada sarana yang khusus untuk terbitan berseri dan saranya juga
dapat menggunakan temu kembali seperti halnya buku-buku yang bukan terbitan
berseri.
B.
Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri
perpustakaan yang baik akan menyediakan
sarana temu kembali yang lengkap untuk semua jenis koleksinya. Sarana temu
kembali yang lazim digunakan pengguna antara lain adalah sebagai beriut[3]:
1. Katalog Buku
Katalog buku harus bisa
ditelusuri dari berbagai titik akses, yaitu dari nama pengarang, judul, maupun
subyek.
2. Katalog Majalah
Katalog majalah penting
diadakan untuk menunjukan judul-judul majalah yang dimiliki perpustakaan.
Selain itu diperlukan juga informasi mengenai volume, nomor, dan tahun
terbitnya agar pengguna dapat memastikan apakah ia akan mengunakan koleksi
majalah perpustakaan tersebut atau harus mencari di perpustakaan lain yang yang
memiliki volume atau nomor yang dibutuhkan.
3. Indeks Artikel Majalah dan Monograf
Analitik
Biasanya memuat
judul-judul artikel yang dikutif dari majalah dan buku semacam prosiding,
risalah, ada yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi, atau ringkasan karya
tulis.
4. Bibliografi
Bibliografi
yang memuat judul-judul terbitan suatu negara biasanya diterbitkan oleh
perpustakaan nasional, contoh : Bibliografi Nasional Indonesia. Bibliografi
yang disusun menurut cakupan subyek/komoditas disebut bibliografi khusus,
contoh : bibliografi udang galah, bibliografi kedelai dsb. [4]
Hal yang senada yang terdapat pada
Artikel Nerissya,[5]
Sarana temu kembali yang lazim digunakan pengguna antara lain :
1. Katalog
Buku
Harus bisa ditelusur dari berbagai titik akses yaitu
dari nama pengarang, judul maupun subjek
2.
Katalog
majalah
Untuk mengetahui volume, nomor dan tahun terbitnya
3. Indeks
Artikel majalah dan monograf analitik
Indeks biasanya memuat judul”artikel yang dikutip dari
majalah dan buku semacam prosiding
4. Bibliografi
Disusun berdasarkan subjek atau juga memuat
judul-judul terbitan dari suatu negara.
Menurut
Sholihin,[6]
pada modulnya mengatakan sarana temu kembali sebagai berikut:
Sarana
temu kembali yang lazim digunakan :
1.
Katalog Buku
Harus
bisa ditelusur dari beberapa titik akses, yaitu dari nama pengarang, judul,
maupun
subyek.
2.
Katalog Majalah
Untuk
menunjukkan judul-judul majalah, volume, nomor dan tahun terbitnya agar
pengguna
tahu koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.
3.
Indeks Artikel Majalah dan Monograf Analitik
Biasanya
memuat judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku semacam
prosiding,
risalah. Ada yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi, atau ringkasan karya
tulis.
4.
Bibliografi (berfungsi sebagai catalog atau indeks)
Bibliografi
yang memuat judul-judul terbitan suatu negara biasanya diterbitkan oleh
perpustakaan nasional, contoh : Bibliografi Nasional Indonesia. Bibliografi
yang disusun menurut cakupan subyek/komoditas disebut bibliografi khusus,
contoh : bibliografi udang galah, bibliografi kedelai dsb.
Dari
beberapa sarana terbitan berseri di atas pada dasarnya terbitan berseri dapat
ditemukan dengan berbagai cara, misalnya dengan Katalog Buku, Katalog Majalah,
Indeks Artikel Majalah / Monograf Analitik, Bibliografi atau bisa langsung ke-
rak terbitan berseri. Mengenai cara penemuannya berikut penjelasannya.
C. Penggunaan
Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri
Berikut cara menggunakan sarana
temu kembali terbitan berseri:
1.
Katalog
Buku
Pada
katalog buku ini seperti biasa misalnya ketika kita ingin mencari buku-buku
pada umumnya. Contohnya: Katalog Buku Yayasan Obor Indonesi, dan Katalog
Kelompok Penerbit Ombak.
2.
Katalog
Majalah
Katalog
majalah dapat digunakan dalam bentuk kartu tercetak atau dalam bentuk
elektronik (OPAC). Berikut penggunaannya:
a.
Katalog
majalah dalam bentuk kartu terdiri dari jajaran katalog judul, dan jajaran katalog
subyek.
b.
OPAC
Penggunaan OPAC pada dasarnya sama
seperti penelusuran buku namun dalam OPAC sudah tersedia imdeks majalah/ jurnal dan lain-lain. Berikut contoh
penggunaan OPAC dari Universita Indonesia.[7]
1.
Telusuri alamat http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/ maka akan tampil OPAC lalu klik katalog
perpustakaannya dan muncul seperti dibawah ini, kemudian untuk mencari artikel/
jurnal kita dapat mengklik “indeks
artikel majalah” pada bagian kanan bawahnya.
2. Setelah mengklik
indeks artikel majalah atau jurnal maka akan tampil
seperti berikut:
Lalu kita tinggal pilih majalah/
jurnal yang ingin dilihat, misalnya kita kelik “Desain dan standar perpustakaan digital”
maka akan tampil deskripsinya
berikut:
Di atas terdapat deskripsi mengenai
desain dan standar perpustakaan digital, sayangnya deskripsi ini tidak bisa
menampilkan isinya hanya sekedar deskripsi saja. Kalau ingin mencari terbitan berseri lagi tinggal
ulang cara tersebut. Berikut penjelasan tentang artikel majalah/
monograf dan jurnalnya.
3.
Indeks
Artikel Majalah / Monograf Analitik
Sebelumnya sudah dibahas mengenai
indek artikel majalah dan majalah ini dapat ditelusuri menggunakan OPAC seperti
pada halaman sebelumnya. Berikut sedikit penjelasan Menurut Rahayuningsi,[8]
tidak menggunakan istilah monograf tapi penelusuran indeks artikel jurnal dan
majalah yang dapat ditelusuri dengan cara: 1. Nama atau judul jurnal atau
majalah, 2. Tahun terbit, 3. Judul artikel, 4. Pengarang/ penulis artikel, dan
5. Subyek. menurut Pawit M. Yusup,[9]
Indeks majalah disini adalah indeks yang menunjukan kepada artikel-artikel yang
terdapat di majalah, baik yang umum, dalam arti meliputi banyak majalah dalam
cakupan bidang subyek yang luas pula, maupun bidang subyek yang terbatas namun
meliputi banyak sumber secara luas. Disamping itu terdapat pula indeks subyek,
misalnya: Applied Science and Technolcgy
index dan Index Medicus. Jenis indeks ini banyak tersedia di
perpustakaan-perpustakaan khusus dan juga sebagai perpustakaan perguruan
tinggi. Kemudian indeks majalah yang umum dan yang khusus sebagai berkut:
1.
Index
Medicus; Including bibliography of medical review.
Nasional
Library of medicine, vol. 26, numb. 6, june 1985, Washinton; U.S. Departemen of
Health, Education and Walfare, Public Health Service, 1960 to date. Index
Medicus berisi artikel jurnal tentang kesehatan dari seluruh duni. Dan untuk
Indonesia dinamakan Index Medicus Indonesia yang diterbitkan oleh perpustakaan
dan informasi penelitian Balitbang Kesehatan RI, memuat data bibliografi
artikel bidang kesehatan.[10]
Entri-entri
dalam Indeks Medicus disusun
berdasarkan urutan abjad subyek dan pengarang sehingga dapat memudahkan
penelusuran informasi yang sesuai dengan kepentingan penggunanya.
Contoh
entri dalam Indeks Medicus sebagai berikut:
Therapy.
Air embolization during autotransfution
for abdominal trauma. Breton P. At al. J.
Trauma 1985 feb.; 25(2):165-6.
Breton
P, Reiness HD, Sade RM Air embilization during autotransfution for abdominal
trauma. Breton P. At al. J. Trauma 1985
feb.; 25(2):165
Dari contoh kedua bentuk entri di atas,
yang berbeda hanyalah tajuknya saja, yaitu yang pertama tajuk subyek sedangkan
yang kedua tajuk pengarang. Dibelakangnya disusul dengan judul artikel, nama
majalah, dan keterangan tempat pada majalah yang bersangkutan.
2.
Daftar
karangan Iptek (ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dengan subyek Fisika, 1 Juli
1985- 31 Maret 1986. Bandung: Perpustakaan sentral LIPI, 1986.
Namun bukan menggunakan kata indeks,
namun tetap berfungsi sebagai indeks karena berisi toik-topik informasi atau
judul-judul tulisan yang berada di majalah-majalah dan karya-karya lainnya yang
ditunjuk. Susunan berdasarkan urutan abjad subyek, kemudian disusul dengan
urutan abjad judul.
Contoh
entrinya adalah sebagai berikut:
Canadian
Juornal of Physical. Vol. 63 no. 7 thn. 1985. An examination of radioaural
aspect sensitivity: Moorcroft, D.R. hal. 1005-1012.
Pada terbitan berkala memerlukan
penilaian tulisan yang disebut Indeks Sitasi, yaitu sebagai sarana kajian dan
penilaian tulisan pada jurnal dan terbitan berkala lain yang didasarkan pada
hubungan satu tulisan dengan tulisan lainnya yang berdasar sistem kutipan atau
sitiran.
Contohnya:
RAIS,
Amien INOVASI 98 3 151
DARBAN,
Adaby Berkala Pascasarjana UGM 98 7 17
ABDULLAH,
Amin Al Jami’ah 98 11 18
MUALIM,
Amir Muhibah 98 12 38
Indeks sitiran tersebut berarti bahwa
karya tuis Amien Rais yang dimuat dalam terbitan ilmiah INOVASI volume III
tahun 1998 halaman 151 telah disitir tiga kali yakni oleh Adabi Darban, Amin
Abdullah, dan Amir Mualim. Sitiran
pertama dimuat dalam jurnal Berkala Pascasarjana UGM volume VII mulai halaman
17, sitiran kedua oleh Amin Abdullah yang dimuat dalam majalah Al Jami’ah
volume XI tahun 1998 halaman 18, kemudian Amir Mualim menyitir tulisan Amien
Rais itu dalam karya tulisanya yang dimuat majalh Muhibah volume XII tahun 1998
mulai halaman 38.[11]
4.
Bibliografi
Bibliografi dapat membantu Anda
dalam memperluaskan pencarian literatur. Artinya, bila Anda mencari literatur
tentang suatu topik/ subyek tertentu pada sebuah perpustakaan dan Anda merasa
literatur yang diproleh belum memenuhi kebutuhan Anda, maka Anda bisa
menggunakan bibliografi yang mendaftar dokumen/ literatur tidak dibatasi pada
kepemilikan satu perpustakaan, tapi data bibliografis terbit diperoleh dari
banyak perpustakaan dokumen, pusat informasi, instansi pemerintah/ swasta yang
mengeluarkan dokumen tersebut, yang penting bibliografi itu, Anda bisa
mencarinya ke perpustakaan tersebut atau kepada pihak yang mengeluarkan (bila
tidak diterbitkan) dokumen itu. Contohnya: Bibliografi Nasional Indonesia. Bibliografi ini diterbitkan oleh Perpustakaan
Nasional RI, mendaftar semua buku yang diterbitkan di Indonesia yang diserahkan
oleh para penerbit kepada Perpustakaan Nasional RI sebagai pihak yang ditujuk
untuk mengelola terbitan sebagai hasil Undang-undang Wajib simpan Karya Tulis.
Dengan mengetahui bibliografi ini Anda akan mengetahui buku-buku yang telah
diterbitkan di seluruh indonesia.[12]
5.
Langsung
ke- rak terbitan berseri
Disini maksudnya pengguna tidak lagi
menggunakan sarana temu kembali yang ke-1- 4 tersebut melainkan langsung menuju
ke terbitan berseri yang ingin dicari, cara ini tentunya harus mengetahui
ruangan terbitan berseri berada maka jika belum mengetahui ruangannya alangkah
baiknya bertanya agar cepat menemukan terbitan berseri yang ingin dicari.
KESIMPULAN
Sarana temu
kembali juga sangat diperlukan dalam terbitan berseri mengingat banyaknya orang
yang ingin menemukan informasi seperti majalah, jurnal, surat kabar dll.
Tentunya menemukan terbitan berseri ini memerlukan yang namanya sarana temu
kembali terbitan berseri. Sarana temu kembali terbitan berseri sebagai beikut:
1. Katalog Buku
Harus
bisa ditelusur dari beberapa titik akses, yaitu dari nama pengarang, judul,
maupun
subyek.
2. Katalog Majalah
Untuk
menunjukkan judul-judul majalah, volume, nomor dan tahun terbitnya agar
pengguna
tahu koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.
3. Indeks Artikel Majalah dan Monograf Analitik
Biasanya
memuat judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku semacam
prosiding,
risalah. Ada yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi, atau ringkasan karya
tulis.
4. Bibliografi (berfungsi sebagai catalog atau
indeks)
Bibliografi yang memuat judul-judul
terbitan suatu negara biasanya diterbitkan oleh perpustakaan nasional, contoh :
Bibliografi Nasional Indonesia.
Sarana temu
kembali tersebut dapat digunakan baik secara manual atau dengan cara internet,
data base, atau OPAC. Demikian makalah kami semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Hartinah, Sri. 2012. Penelusuran Literatur. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Juni
Putri Utami, Pengelolaan Terbitan Berseri
Universitas Andalas,
Kenretno, Pengelolaan
Terbitan Berseri Di Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi Primer Pendukung
Kegiatan Keilmiahan
http://kenretno.blogspot.com/2010/03/pengelolaan-terbitan-berseri-di.html
Jumat, 26 Maret 2010 diakses 10-11-2013.
Lasa H S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media. 2005.
Nerissya.
TB Diareku. dipost 03-05-2013.
http://nerissya.blogspot.com/2013/05/pengelolaan-terbitan-berseri.html diakses 5-11-2013.
Rahayuningsi,
F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saleh,
Abdul Rahman. 2009. Pengantar
Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.
Sholihin. Modul 4 TB Sarana Temu kembali Terbitan Berseri.
http://sholihin.staff.uns.ac.id/files/2011/03/modul-4.pdf, diakses 7-11-2013.
Yulia, Yuyu. dkk. 2011. Pengelolaan Terbitan Berseri. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Yusup, Pawit M. 2001. Pengantar Aplikasi Teori Ilmu Sosial
Komunikasi Untuk Perpustakaan dan Informasi. Universitas Padjadjaran.
PERTANYAAN AUDIENCE
Makalah ini telah diperbaiki berdasarkan
catatan, yaitu: Perbaiki sesuai pertanyaan dari audience, dan dijilid dan
kumpul. Berikut pertanyaan audience:
1. Rati Mandasari
Tolong jelaskan kembali apa itu indeks
medicus dan jelaskan contohnya?
Jawabannya sudah ada pada halaman 9
& 10 sebelum makalah ini diperbaiki jawabannya sudah ada pada halaman
tersebut.
2. Rinawati
Jelaskan indeks artikel ilmiah dan
bagaimana menggunakannya dengan OPAC?
jawabannya: Sebelum
makalah ini diperbaiki indeks artikel dan OPAC tersebut suda ada, hanya saja
Rinawati mengomentari bahwa secara penjelasan langsung dari pemakalah sudah
paham, tetapi alngkah baiknya diperjelas. Pemakalah memperbaiki OPAC tersebut
dengan memberikan tanda panah Dan memperbesar ukuran gambar OPAC.
3. Yusni Vebriani
Jika anda seorang pustakawan bagaimana
anda melayani pemakai terbitan berseri yang ingin mengetahui terbitan berseri
yang membahas ilmu perpustakaan dan apa yang anda lakukan?
Jawabannya: pemakalah menjelaskan dengan
cara pendekatan langsung kepada pemakai itu, menjawab sesuai sarana temu
kembali yang ada seperti majalah buku, indeks artikel majalah, atau OPAC dan
mempersilahkan angsung ke rak. Penjelasannya sudah ada pada makalah ini, dan
sebenarnya pertanyaan Yusni tidak relevan untuk ditanyakan pada makalah ini
karena ada kelompok lain yang membahas makalah pelayanan terbitan berseri.
[2] Kenretno, Pengelolaan Terbitan Berseri Di Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi Primer Pendukung Kegiatan Keilmiahan
http://kenretno.blogspot.com/2010/03/pengelolaan-terbitan-berseri-di.html Jumat, 26 Maret 2010 diakses 10-11-2013
[3]Juni Putri
Utami, Pengelolaan Terbitan Berseri
Universitas Andalas,
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/viewFile/482/404 diakses 5-11-2013.
[4] Yuyu
Yulia, Pengelolaan Terbitan Berseri,
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2011) h. 4.1
[5]Nerissya,
TB Diareku, dipost 03-05-2013,
http://nerissya.blogspot.com/2013/05/pengelolaan-terbitan-berseri.html
diakses 5-11-2013.
[6]Sholihin, Modul 4 TB Sarana Temu kembali Terbitan Berseri, http://sholihin.staff.uns.ac.id/files/2011/03/modul-4.pdf, diakses 7-11-2013.
[9] Pawit
M. Yusup, Pengantar Aplikasi Teori Ilmu
Sosial Komunikasi Untuk Perpustakaan dan Informasi, Universitas Padjadjaran,
2001, h. 377.
[10] Sri
Hartinah, Penelusuran Literatur,
(Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012), h. 3.21
[12] Abdul
Rahman Saleh, Pengantar Perpustakaan,
(Jakarta: Sagung Seto, 2009), h. 99-100.
No comments:
Post a Comment