Tuesday 21 January 2014

miniatur perpustakaan



MINIATUR GEDUNG PERPUSTAKAAN, AKANKAH MENJADI KENYATAAN?
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG MENUJU UIN RADEN FATAH  PALEMBANG
Informasi mengenai IAIN Raden Fatah Palembang menuju UIN Raden Fatah Palembang sebelumnya disampaikan dari pidato-pidato atau dari mulut ke mulut kini telah banyak tanda-tanda atau fakta di lingkungan IAIN dalam mempersiapkan menuju UIN seperti telah dibentuknya Fakultas baru yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) artinya fakultas yang ada di IAIN telah bertambah satu dan menjadi enam Fakultas yaitu Fakultas Adab & Humaniora, Fakultas Syariah, Fakultas FEBI, Fakultas Tarbiah, Fakultas Dakwah dan Fakultas Ushuludin.
Dari keenam (6) Fakultas itu tentunya memerlukan sebuah gedung perpustakaan perguruan tinggi, saat ini telah ada gedung perpustakaan perguruan tinggi di IAIN yaitu UPT Perpustakaan IAIN Raden Fatah Palembang yang dipimpin oleh Ibu Herlina. Perpustakaan ini mempunyai salah satu tujuan yaitu Tridarma Perguruan Tinggi (penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat), dan tentunya perpustakaan ini pendukung proses belajar mengajar di perguruan tinggi IAIN, dijelaskan oleh Ibu Herlina dalam bukunya “Ilmu Perpustakaan dan Informasi”, beliau juga Dosen Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab & Humaniorah.
Penulis mengetahui, bahwa Salah satu Fakultas yang  membentuk generasi penerus seorang Pustakawan, mendidik, membina, membimbing mahasiswa Ilmu Perpustakaan yaitu Fakultas Adab & Humaniora. Mahasiswa mempelajari Ilmu Perpustakaan (umum)  bahkan dibina untuk pandai berbahasa Arab dan Inggris serta kreatif dalam segalah hal, salah satunya membuat “miniatur” perpustakaan dan juga  mendapatkan Ilmu Islam sehingga kelak menjadi seorang Pustakawan profesional dari segala bidang ilmu terutama ilmu islam. Untuk memperlancar proses belajar di Fakultas Adab & Humaniora maka telah ada perpustakaan Fakultasnya, dan di masing-masing Fakultas yang ada di IAIN Raden Fatah Palembang selain mempunyai UPT Perpustakaan dan Perpustakaan Fakultas Adab & Humaniorah, juga pada masing-masing Fakultas mempunyai yang namanya perpustakaan Fakultas tersendiri dan terpusat pada UPT Perpustakaan IAIN Raden Fatah Palembang, walaupun demikian tentunya untuk IAIN Raden Fatah Palembang menuju UIN Raden Fatah Palembang tetap membutuhkan sebuah gedung perpustakaan baru sebagai jantung dari masing-masing fakultas, apalagi untuk menjadi UIN nanti pastinya banyak Fakultas-fakultas baru yang membutuhkan gedung perpustakaan. Dengan demikian para Dosen atau Mahasiswa khususnya jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi merencanakan sebuah gedung perpustakaan untuk UIN nanti, perencanaan ini ditandai dengan adanya miniatur gedung perpustakaan yang telah dibuat dan menjadi usulan untuk didirikannya gedung itu.
Miniatur gedung perpustakaan ini berada pada perpustakaan Fakultas adab sebagai kreatifitas mahasiswa Ilmu Perpustakaan, menurut salah satu dosen sekaligus pegawai perpustakaan Fakultas Adab, miniatur itu akan diusulkan sebagai gedung perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang nantinya. miniatur perpustakaan itu terlihat megah dan mewah, penulis meranya ini adalah perencanaan yang baik dan membuat parah mahasiswa Ilmu Perpustakaan semakin bersemangat belajar dan bangga menjadi mahasisiwa IAIN terutama belajar Ilmu perpustakaan di Fakultas Adab. Hal yang sama dirasakan oleh Aliyuskan ketika melihat miniatur tersebut seakan- akan tidak percaya, dan dia juga bangga sampai-sampai ingin menjadi pustakawan di gedung perpustakaan itu nantinya.
Yaaaah, itu miniatur gedung perpustakaan sebagai masa depan yang lebih baik, mudah-mudahan gedung itu terwujudkan. Untuk mewujudkan gedung perpustakaan itu tentunya mempunyai perencanaan dan langkah-langkah yang harus dipersiapkan, seperti yang dijelahkan dalam buku yang sama bahwa langkah-langkah pembuatan gedung. pertama, harus menunjukkan personalia yaitu orang yang bertanggungjawab atas pembangunan gedung termasuk perencanaan dan menyiapkan perlengkapan perpustakaan. kedua, yaitu prinsip desain gedung yang harus fungsional agar desain yang dibuat bermanfaat dan memperhitungkan pertumbuhan dan perkembangan masa mendatang. Ketiga, adanya kegiatan pra-perencanaan yaitu petugas yang ditunjuk adalah pustakawan dan mempunyai catatan pustakawan mengenai program pembangunan gedung perpustakaan yang berisi deskripsi badan induk dengan penekanan pada obyek serta fungsinya, termasuk peran perpustakaan, jasa perpustakaan yang direncanakan, penyediaan ruangan dalam segalah kegunaan, dan bagan organisasi perpustakaan juga perlu dibentuk. Keempat, perkiraan ruangan gedung perpustakaan. Kelima, panitia pembangunan gedung seperti arsitek, pustakawan, konsultan pustakawan, interior decorator (desainer) dan pihak rektorat. Keenam, pemilihan lokasi gedung tersebut, rencanya gedung Perpustakaan ini dibangu di Jakabaring.  Ketujuh, rencana pendahuluan atau pembuatan gedung perpustakaan itu perlu konsultasi dengan arsiteknya. Kedelapan, rencana kerja seperti lantai, elevasi, seksi dan rincian struktur dan sebagainya.        
Jadi, untuk membentuk sebuah gedung perpustakaan membutuhkan waktu yang panjang dan perencanaan yang baik agar keinginan dapat dicapai sesuai harapan seperti mengharapkan “miniatur perpustakaan” tersebut dapat didirikan dengan sempurna.

No comments:

Post a Comment