MINIATUR GEDUNG PERPUSTAKAAN,
AKANKAH MENJADI KENYATAAN?
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG MENUJU UIN
RADEN FATAH PALEMBANG
Informasi
mengenai IAIN Raden Fatah Palembang menuju UIN Raden Fatah Palembang sebelumnya
disampaikan dari pidato-pidato atau dari mulut ke mulut kini telah banyak
tanda-tanda atau fakta di lingkungan IAIN dalam mempersiapkan menuju UIN seperti
telah dibentuknya Fakultas baru yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
artinya fakultas yang ada di IAIN telah bertambah satu dan menjadi enam
Fakultas yaitu Fakultas Adab & Humaniora, Fakultas Syariah, Fakultas FEBI,
Fakultas Tarbiah, Fakultas Dakwah dan Fakultas Ushuludin.
Dari
keenam (6) Fakultas itu tentunya memerlukan sebuah gedung perpustakaan
perguruan tinggi, saat ini telah ada gedung perpustakaan perguruan tinggi di
IAIN yaitu UPT Perpustakaan IAIN Raden Fatah Palembang yang dipimpin oleh Ibu
Herlina. Perpustakaan ini mempunyai salah satu tujuan yaitu Tridarma Perguruan
Tinggi (penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat), dan tentunya
perpustakaan ini pendukung proses belajar mengajar di perguruan tinggi IAIN, dijelaskan
oleh Ibu Herlina dalam bukunya “Ilmu Perpustakaan dan Informasi”, beliau juga
Dosen Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab & Humaniorah.
Penulis
mengetahui, bahwa Salah satu Fakultas yang
membentuk generasi penerus seorang Pustakawan, mendidik, membina, membimbing
mahasiswa Ilmu Perpustakaan yaitu Fakultas Adab & Humaniora. Mahasiswa
mempelajari Ilmu Perpustakaan (umum) bahkan
dibina untuk pandai berbahasa Arab dan Inggris serta kreatif dalam segalah hal,
salah satunya membuat “miniatur” perpustakaan dan juga mendapatkan Ilmu Islam sehingga kelak menjadi
seorang Pustakawan profesional dari segala bidang ilmu terutama ilmu islam.
Untuk memperlancar proses belajar di Fakultas Adab & Humaniora maka telah ada
perpustakaan Fakultasnya, dan di masing-masing Fakultas yang ada di IAIN Raden
Fatah Palembang selain mempunyai UPT Perpustakaan dan Perpustakaan Fakultas
Adab & Humaniorah, juga pada masing-masing Fakultas mempunyai yang namanya
perpustakaan Fakultas tersendiri dan terpusat pada UPT Perpustakaan IAIN Raden
Fatah Palembang, walaupun demikian tentunya untuk IAIN Raden Fatah Palembang
menuju UIN Raden Fatah Palembang tetap membutuhkan sebuah gedung perpustakaan
baru sebagai jantung dari masing-masing fakultas, apalagi untuk menjadi UIN
nanti pastinya banyak Fakultas-fakultas baru yang membutuhkan gedung
perpustakaan. Dengan demikian para Dosen atau Mahasiswa khususnya jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi merencanakan sebuah gedung perpustakaan untuk UIN
nanti, perencanaan ini ditandai dengan adanya miniatur gedung perpustakaan yang
telah dibuat dan menjadi usulan untuk didirikannya gedung itu.
Miniatur
gedung perpustakaan ini berada pada perpustakaan Fakultas adab sebagai
kreatifitas mahasiswa Ilmu Perpustakaan, menurut salah satu dosen sekaligus
pegawai perpustakaan Fakultas Adab, miniatur itu akan diusulkan sebagai gedung
perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang nantinya. miniatur perpustakaan itu
terlihat megah dan mewah, penulis meranya ini adalah perencanaan yang baik dan
membuat parah mahasiswa Ilmu Perpustakaan semakin bersemangat belajar dan
bangga menjadi mahasisiwa IAIN terutama belajar Ilmu perpustakaan di Fakultas
Adab. Hal yang sama dirasakan oleh Aliyuskan ketika melihat miniatur tersebut
seakan- akan tidak percaya, dan dia juga bangga sampai-sampai ingin menjadi
pustakawan di gedung perpustakaan itu nantinya.
Yaaaah,
itu miniatur gedung perpustakaan sebagai masa depan yang lebih baik,
mudah-mudahan gedung itu terwujudkan. Untuk mewujudkan gedung perpustakaan itu
tentunya mempunyai perencanaan dan langkah-langkah yang harus dipersiapkan,
seperti yang dijelahkan dalam buku yang sama bahwa langkah-langkah pembuatan
gedung. pertama, harus menunjukkan personalia yaitu orang yang bertanggungjawab
atas pembangunan gedung termasuk perencanaan dan menyiapkan perlengkapan
perpustakaan. kedua, yaitu prinsip desain gedung yang harus fungsional agar
desain yang dibuat bermanfaat dan memperhitungkan pertumbuhan dan perkembangan
masa mendatang. Ketiga, adanya kegiatan pra-perencanaan yaitu petugas yang
ditunjuk adalah pustakawan dan mempunyai catatan pustakawan mengenai program
pembangunan gedung perpustakaan yang berisi deskripsi badan induk dengan
penekanan pada obyek serta fungsinya, termasuk peran perpustakaan, jasa
perpustakaan yang direncanakan, penyediaan ruangan dalam segalah kegunaan, dan
bagan organisasi perpustakaan juga perlu dibentuk. Keempat, perkiraan ruangan
gedung perpustakaan. Kelima, panitia pembangunan gedung seperti arsitek,
pustakawan, konsultan pustakawan, interior
decorator (desainer) dan pihak rektorat. Keenam, pemilihan lokasi gedung
tersebut, rencanya gedung Perpustakaan ini dibangu di Jakabaring. Ketujuh, rencana pendahuluan atau pembuatan
gedung perpustakaan itu perlu konsultasi dengan arsiteknya. Kedelapan, rencana
kerja seperti lantai, elevasi, seksi dan rincian struktur dan sebagainya.
Jadi,
untuk membentuk sebuah gedung perpustakaan membutuhkan waktu yang panjang dan
perencanaan yang baik agar keinginan dapat dicapai sesuai harapan seperti
mengharapkan “miniatur perpustakaan” tersebut dapat didirikan dengan sempurna.
No comments:
Post a Comment